Jumat, 03 Juni 2011

CERITA TENTANG SEBUAH KEDEWASAAN

alkisah ada seorang pemuda yang sedang berjalan sendirian sembari berpikir akan hadiah apa yang bisa dia berikan untuk sang ibu, kemudian dalam perjalanan itu ia menemukan sebuah koin yang sudah tidak laku lagi sebagai alat transaksi di jaman sekarang,sebuah koin kuno yang telah bengkok. lama pemuda ini berpikir, akan diapakan koin ini, terlintas di benaknya akan sosok sahabatnya yang bekerja di sebuah bank di pusat kota, ia pun melangkahkan kaki menuju bank tersebut. sesampainya pemuda itu di bank, ia mencari sosok sahabatnya tersebut, lama ia mencari namun tak juga ia dapat melihat sahabatnya, sampai suatu ketika seseorang yang berpakaian rapi menyapanya dari belakang yang tak lain dan tak bukan adalah sahabat pemuda tersebut. sang pemuda menceritakan maksud dan tujuannya datang menemuinya. sahabat yang sangat peduli itu pun paham dan segera merujuk sahabatnya untuk menemui kolektor koin yang sedang berada di sebuah ruangan di dalam bank tersebut.

pemuda itupun segera menemuinya dan hasilnya pemuda itu mendapatkan imbalan sebesar limapuluh ribu rupiah atas penukaran koin tersebut kepada kolektor koin. pemuda itupun merasa senang karena mendapatkan uang tersebut. kemudian pemuda itupun segera meninggalkan bank, di jalan ia teringat bahwa ibunya sedang membutuhkan sebuah rak untuk menempatkan bumbu masak di dapur, pemuda itupun segera beranjak menuju toko klontong. sesampainya di toko klontong tersebut pemuda itu melihat di samping toko ada beberapa orang yang menjual kayu dengan harga obral,pemuda itupun kembali berpikir apakah ia akan membeli rak yang sudah jadi atau membuat sendiri rak tersebut dari kayu yang bisa dia dapatkan jika membeli kayu tersebut, dan akhirnya karena beberapa alasan pemuda itu memilih untuk membeli kayu untuk di buatnya menjadi sebuah rak, pemuda itupun segera memilih kayu yang akan di belinya.

akhirnya pemuda tersebut membeli kayu dengan kualitas yang baik namun dengan harga hanya limapuluh ribu rupiah,pemuda itu merasa beruntung mendapatkan kayu yang baik dengan harga yang murah dan segera menuju rumahnya untuk membuat rak. seorang pengusaha mebel yang sedang membuat produk mebel melihat sang pemuda memanggul kayu yang sangat besar, dia menyadari bahwa pemuda tersebut membawa kayu yang sangat bagus, pengusaha mebel itupun segera menghampiri sang pemuda dan bermaksud untuk menukarkan kayu-kayu tersebut dengan dua buah rak yang sudah jadi, tanpa berpikir panjang pemuda itupun melepas kayu-kayu tersebut dengan dua buah rak yang sudah jadi. pemuda itu meminjam sebuah gerobak kayu untuk membawa rak-rak tersebut pulang.

ketika sang pemuda melewati komples perumahan yang mewah, seorang wanita paruh baya melihat barang yang di bawa sang pemuda di atas gerobaknya. wanita ini melihat bahwa kedua rak itu memiliki bentuk yang unik dan indah, terutama bila di letakan di dalam rumahnya. kemudian wanita tersebutpun memanggil sang pemuda, wanita paruh baya tersebut berniat membeli kedua rak tersebut dari sang pemuda dengan tawaran limaratus ribu untuk kedua rak, pemuda itu menolak dengan halus permintaan dari wanita paruh baya tersebut, namun wanita prauh baya tersebut sudah bertekat untuk mendapatkan kedua rak tersebut dan diapun segera menaikan tawarannya menjadi satu juta untuk kedua rak tersebut, tanpa berpikir panjang pemuda tersebut menerima tawaran dari wanit itu, dari sebuah koin bisa mendatangkan uang satu juta, sungguh beruntung diriku, kata sang pemuda dalam hati, setelah mendapatkan uang tersebut iapun segera meninggalkan kompleks perumahan tersebut menuju toko mebel dan segera mengembalikan grobak yang dia pinjam dan kemudian melangkahkan kaki menuju rumah untuk menemui ibunya.

sesampainya di halaman rumah ia tidak yakin mendapatkan rezeki yang begitu banyaknya dari sebuah koin kuno yang tidak laku lagi untuk di belanjakan dan bermaksud untuk menghitungnya, kemudian ia mengeluarkan uang tersebut dan segera di hitung. setelah hitungannya genap satu juta rupiah tiba-tiba ia dikagetkan dengan sosok pria yang hitam dan menodongkan parang kearah lehernya, terjadi keributan dihalaman rumah sang pemuda. karena penasaran akan keributan di halaman rumahnya ibu pemuda tersebut keluar dari dalam rumah dan segera terkejut mendapati anaknya sedang di todong oleh seseorang yang tidak dikenalnya, sang ibu melihat anaknya di dorong hingga tersungkur di halan rumahnya sendiri dan melihat orang yang menodongnya kabur membonceng motor yang sudah siap di depan rumahnya.

dengan perasaan yang tidak menentu, ibu tersebut menghampiri anaknya yang tengah tersungkur di halaman rumahnya sambil menangis sedih, ia bertanya kepada anaknya apa yang hilang, apa yang di ambil, apa yang mereka cari dari kamu nak??
sang anak pun menjawab dengan suara tenang seperti tidak terjadi apa apa padanya, " ibu, yang mereka ambil hanya sebuah koin kuno yang sudah tidak laku lagi untuk kita belanjakan, dan koin itupun sudah bengkok" mendengar pernyataan dari anaknya sang ibu kembali menangis dan kemudian memeluk sang anak dengan bahagia karena anaknya selamat tanpa luka yang berarti.

teman, apa makna yang dapat kita ambil dari kisah diatas, dari kisah itu di ceritakan sebuah makna kedewasaan yang dapat membuat kita merasa apa yang kita miliki bukanlah apa yang kita pegang, bayangkan bila pemuda itu adalah diri kalian, apakah kalian merasa ikhlas bila sesuatu yang sebenarnya adalah milik kalian kemudian direbut secara paksa orang lain, apakah kalian akan menangis atau kalian akan tersenyum bila kejadian tersebut menimpa diri kalian. bayangkan betapa usaha yang selama ini telah kita lakukan terasa sia sia karena hasil yang kita peroleh tidak sepadan,apakah kalian akan mampu tersenyum penuh dengan perasaan ikhlas atau akan bersikap pasrah dan bersedih karena keadaan yang memaksa kalian untuk bersedih?? teman sungguh jawaban itu hanya ada pada diri kalian sendiri, kedewasaan, perasaan ikhlas tidak akan ada yang mampu melihat serta merasakannya selain dirimu sendiri......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar